Keindahan Situ Patengaan Ciwidey

image

Libur lebaran kali ini, saya berwisata ke Situ Patengaan, atau biasa disebut Situ Patenggang. Situ dalam bahasa Sunda artinya danau. Sedangkan patengaan artinya pemandangan. Danau dengan pemandangan yang sangat indah ini, terletak di Ciwidey, Kabupaten Bandung atau sekitar 50km kearah selatan Kota Bandung.

Saya berangkat pukul 8.30 pagi, dengan menggunakan sepeda motor. Cuaca sangat cerah, membuat perjalanan semakin menyenangkan. Lalu lintas diperjalanan cukup lancar alhamdulillah, gak ada macet2nya. Saya memilih rute jalan Kopo (melewati Lanud Sulaeman), trus menuju Soreang. Selebihnya, tinggal melihat petunjuk jalan ke arah Ciwidey.

image

Memasuki wilayah Soreang-Ciwidey, pemandangan sudah mulai bagus. Bukit dan gunung serasa dekat di depan mata. Sepanjang jalan  Ciwidey, kita akan melewati banyak sekali wisata kebun stroberi ‘petik sendiri’, rumah makan khas  Sunda dan penginapan. Tapi, rupanya itu belum  seberapa. Begitu memasuki gapura Kawasan Patuha, maka disini  kita disambut dengan suasana  sejuk ‘nyeeesss’. Di beberapa tempat, kita melewati jalan agak gelap karena hutan begitu rapat, sehingga menutup sinar matahari.
Jalan yang dilalui menuju lokasi cukup bagus, medannya berkelok-kelok menanjak-menurun, melewati lereng-lereng perkebunan teh yang indah menawan. Bukit-bukit kecil, dengan ornamen batu alam, sangat cantik, bertebaran selama perjalanan menuju Situ Patengaan ini. Saya pun menghentikan laju sepeda motor untuk turun dibeberapa tempat, karena tidak tahan ingin memotret kecantikan kebun teh yang menggoda disepanjang jalan kenangan.

Sebelum tiba di Situ Patengaan, kita, melewati beberapa objek wisata yang ada di sekitar Ciwidey, dantaranya Bumi Perkemahan Ranca Upas, Kawah Putih, Pemandian Air Panas Cimanggu dan Ciwalini. Akhirnya sampailah kita di gerbang pembelian tiket ke Situ Patengaan. Harga tiketnya 6ribu, tapi karena bawa kendaran roda 2, biaya masuknya 9 ribu (padahal, nanti kita bayar parkir lagi loh, 2rebu). Tanpa diberi tiket, langsung dipersilahkan masuk (waduuuhh, kebiasaan orang Indonesia!) Dari sini, ke lokasi danaunya masih beberapa ratus meter. Walaupun begitu, dari kejauhan danaunya sudah kelihatan, menghampar cantik, berkilau keperakan diterpa  sinar matahari.

image

Indahnya Situ Patengaan, tampak dari kejahuhan.

Danaunya manghampar diantara bukit-bukit kebun teh dan pohon-pohon pinus. Lukisan alam maha karya Sang Pencipta. Bagaikan danau yang ada dalam film animasi, atau film dinosaurus. Tapi ini nyata. Asli! Saya memandang danau dengan khidmat. Sebuah perahu kecil berwarna terang melintas pelan, tampak seperti perahu mainan. Oooh indaahhnyaa, Indonesiaku!

Rasanya tidak sabar untuk segera bergegas ke lokasi. Ah, sayang sekali, tempat parkirnya tidak nyaman. Sebuah tempat lapang agak miring dengan dengan hamparan berbatu sebesar kelapa. Licin! Tapi ya sudahlah, saya sudah tidak sabar untuk segera menuju danau…

Masih seperti kunjungan beberapa tahun silam, disekitar tepi danau, banyak pedagang cindera mata, dan pedagang makanan yang berjejer rapih. Pengunjung yang datang biasanya duduk bersantai diatas tikar sewaan yang banyak dijumpai disana. Ada juga yang memilih berkumpul di gazebo yang sudah tersedia. Beberapa muda-mudi tampak lebih memilih area yang lebih sepi seperti duduk dibawah pohon pinus di tepi danau, kebayang kalo mereka pada berantem, saling dorong, byuuuur deh!

image

Saya menyusuri hutan pinus dan mulai menikmati pemandangan. Perahu-perahu tertambat berjejer siap mengantarkan pengunjung ke sebuah perbukitan yang biasa disebut Pulau Batu Cinta di seberang danau. Saya pun mengunjunginya. Dengan membayar 15ribu per orang, kita akan diantar menuju pulau. Perahu didayung dengan pelan, seakan tahu bahwa kami-yang ada dalam perahu-sedang khidmat menikmati suasana alam hingga percikan air yang terdengar dari setiap dayung mengayuh, semua terasa indah.

image

Di Bukit Batu Cinta, kita hanya diberi waktu 15 menit. Saya tak perlu menyia-nyiakan waktu hanya untuk antri berfoto di  sebuah prasasti ‘batu cinta’ yang biasa saja-dengan keterangan seadanya  tertutup kaca yang sudah pecah. Ada banyak spot menarik lain yang lebih menakjubkan, dari sekedar berfoto disitu. Saya lebih memilih naik perbukitan kebun teh. Terus, naik sedikit lagi hingga dekat bebatuan yang menjorok tinggi. Memandangi panorama sekelilingnya, hmm luar biasa!!

Terbayarlah, perasaan lelah menuju tempat ini. 2 jam berkendara sepeda motor, terbayar lunas dengan keindahan panorama di atas Bukit Batu Cinta. Saya merasa puuaass dengan perjalanan kali ini. Saya bangga sebagai warga Jawa Barat, yang didalamnya tersimpan keindahan panorama yang tak ternilai. Saya bersyukur pada Alloh, atas semua nikmat ini. Alhamdulillah….

image

Satu respons untuk “Keindahan Situ Patengaan Ciwidey

Tinggalkan komentar