Wisata Air Terjun Maribaya Lembang

image

Maribaya, sudah lama menjadi objek wisata alam yang sangat terkenal terletak di Kecamatan Lembang. Berjarak 5 km sebelah timur Lembang dan kira-kira 15 km dari Kota Bandung. Sempat beberapa waktu di tutup dan melakukan pembenahan dan renovasi. Kini, Maribaya telah berganti penampilan. Namanya pun berubah menjadi Natural Hot Spring Resort & Waterfall.

image

image

Seperti apa perubahan Maribaya yang sekarang?? Lebih kekinian. Contoh, untuk tiket masuk, sudah menerapkan sistem digital. Tiket berbentuk seperti ATM, yang diakses di pintu masuk yang dijaga oleh petugas. Arsitektur dan landsekap-nya pun lebih cantik dan menarik. Fasilitas lainnya seperti kolam rendam air panas, amphitheater untuk pertunjukan kesenian, kafe dan resto, foodcourt, sky bridge, dll. Bandingkan dengan sebelum renovasi, cuma ada penjual makanan seadanya dengan tenda biru dan gelar tikar, dan pengamen hilir mudik menyambangi pengunjung dengan agak memaksa.  Sekarang, sdh tidak ada lagi….

image

image

Harga tiket masuk 35ribu, katanya sih bonus air mineral. Tapi saya tidak ambil air mineralnya karena kurang mendapat informasi dimana saya bisa menukarnya. Harga tiket 35rb adalah masuk ke lokasi Maribaya saja. Jika berminat berendam, terapi ikan, arena permainan, ketangkasan, mini zoo dll, dikenakan tarif berbayar lagi. Lalu, yang menjadi catatan penting adalah : di pintu masuk tertera tulisan : pemeriksaan tas (DILARANG MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN DARI LUAR). Artinya, kita memang diharuskan membeli makanan dan minuman di kafe dan resto yang ada di dalam objek wisata.

image

Wot Batu

image

Established in 2015, Wot Batu is a configuration of stones conceptually and harmoniously laid out and planted in about 2000 square meter open space. Sunaryo created Wot Batu to be a spiritual bridge : the balance between the human soul and physical manifestations of life, and also to bring awareness on human existence in an infinite dimension of nature.

Promo Bulan April & Mei di Grand Hotel Panghegar Bandung

Promo yang dimaksud adalah launching menu-menu baru di Restoran Pakuan dan Kafe Paseban yang ada di Hotel Panghegar. Menu atau jenis makanan yang diperkenalkan itu, misalnya Black Angus Ribbs — all you can eat seharga 139ribu++ di Restoran Pakuan. Promo berlaku setiap hari jumat-sabtu.

Ada juga promo menu baru seperti Banana Escape. Ini semacam dessert musiman–bahan utama buah disesuaikan dengan musim. Untuk bulan april ini, Paseban Cafe membandrol Banana Escape seharga 38ribu++. Ada pula Bandrek + Surabi Duren. Ini paket menu yang cocok buat duduk sambil menikmati sore santai. Sepaket Bandrek & Surabi Duren ini dibandrol 40ribu++

Tidak sampai disitu, Hotel Panghegar juga menawarkan menu baru Pizza Mania, bagi penyuka makanan Italia. Paseban Kafe menawarkan berbagai varian pizza seperti Tuna Delight, Satay Pizza, Marinara calzone dan Hawaiian Pizza. Aneka pizza tersebut dibandrol mulai 75ribu++.

Yang menarik adalah menu GIANT BURGER & HOTDOG. Sesuai namanya, burger dan hot dog ini berkuran super jumbo. Salah satu Chef memperagakan cara pembuatan hot dog ini, dan burger ini. Bila berminat, burger yang ini bisa dicicipi dengan merogoh kocek sebesar 85ribu++. Uniknya burger ini bisa menjadi sajian pengganti kue ultah. Tinggal ditambah lilin, dan bisa dinikmati oleh 5 hingga 6 orang.

image

–Chef Restoran Pakuan mempresentasikan Giant Burger & Hotdog–

Menurut Restina, selaku PR & Humas Hotel Panghegar masih program lain yang akan berlangsung selama bulan April dan Mei adalah Paket Business Lunch di Restoran Pakuan. Paket makan siang lengkap ini dibandrol 70ribu++. Paket makan siang ini berlaku antara jam 12 siang hingga jam 3 sore.

Masih ada lagi, yaitu BBQ Night. Bagi penyuka Barbeque ini diharapkan bisa memuaskan selera. Paket BBQ Night ini bisa dinikmati sepuasnya seharga 150ribu nett. Promo berlaku setiap hari Jumat dan Sabtu mulai pukul 18.00 hingga pukul 21.00 WIB.

image

–Sepotong hotdog, dari Giant Hot Dog, yang saya nikmati, rasanya hmmmm yuummiii–

image

–Sejumlah sajian di Paseban Kafe / Pakuan Restoran yang bisa dinikmati–

IWAKO Bdg, Antar – Jemput, Ojeg dan Kurir

image

Om….Tante…. berbagi info niiii…
Untuk kebutuhan antar jemput, ojeg dan kurir…. gunakan jasa IWAKO Bdg. Bisa carter juga sesuai kebutuhan….

Taman Bunga Begonia, Lembang

Sebetulnya, saya agak enggan memposting kunjungan saya ke Taman Begonia Lembang. Yang namanya taman bunga, identik dengan perempuan… Dan, bagaimana bisa saya “tersesat” sampai ke Taman Begonia(n) ini…..

Jadi, awalnya saya dan teman2 bermaksud menyusuri jalan Dago, melalui Jl. Dago Giri dan tujuannya saat itu adalah Saung Mang Engking, Lembang. Karena datangnya kepagian dan belum waktunya makan siang, jadi kami mencari tempat singgahan, minimal sampe jam makan siang. Dan yang terdekat dari sana adalah Taman Begonia. Jadilah, kami masuk, hanya sekedar iseng apa sih Taman Begonia ini?? Tampaknya masih baru…

Setelah parkir, kami membayar tiket di depan pintu masuk seharga 10ribu rupiah. Tiket tersebut bisa ditukarkan dengan 1 buah es potong. Lumayan. Dengan agak canggung, saya memasuki taman yang di dominasi hamparan bunga begonia berwarna merah jambu. Disediakan topi anyaman untuk mengurangi panas yang menyengat. Saya mulai menelusuri, setiap depa yang nampak di depan mata. Taman sudah ramai dengan pengunjung-yang saya pun heran-dari mana pengunjung tahu ada taman baru ini….

Taman Bunga Begonia, separti taman pada umumnya…dipenuhi bunga yang di tata dengan baik. Hanya saja, karena (mungkin) lahan ini bekas ladang petani, jadi tidak ada satupun pohon besar yang menaungi. Alhasil, datang ke taman ini sekitar jam 10an adalah waktu yang kurang tepat. Panaaaassss. Ada beberapa saung di sediakan untuk berteduh, duduk santai sambil menikmati ‘panasnya’ taman ini. Hembusan bayu, udara Lembang yang sejuk, sedikit menolong suasana. Saya menukarkan sobekan tiket masuk dengan 1 buah es potong rasa buah yang rasanya lumayan, saat terik menyengat.

Mencoba berfoto2 di taman ini. Atuh da apa aku maaahh…setiap berfoto tampak sedang merem karena cuaca terik, sehingga wajah kita terbawa meringis saat difoto. Yah, karena taman ini masih baru, cukup oke lah. Tapi, entahlah beberapa bulan ke depan saat begonia sedang tidak berbunga….karena kebiasaan taman bunga, bagusnya di awal2 doang, yang mana bunga tersebut sedang bermekaran. Manakala bunga sedang gak musim, taman menjadi kurang menarik.

Kurang lebih 1 jam saya dan teman2 berada di taman ini, selebihnya saya melipir ke sebuah kedai Tahu Sumedang, yang gencar beriklan dengan nama TAHU SUMEDANG RENYAH. Kedai ini tak jauh dari Taman Bunga Begonia, kira 100 meter arah terminal Lembang. Setelah mencoba rasa tahu yang–yah enaak, tapi tetap aja tahu–kami pun meluncur ke Kedai Mang Engking untuk bersantap siang disana.

*ini juga tersimpan di draft, dan sudah setahun lalu mengendap–lalu skrg saya posting–tentu saja sudah tidak up to date*

Hihihi, postingan yang ngambang, tanpa ending yang jelas….tanpa foto2 pula….

Kado Tahun Baru 2016, untuk warga Bandung

Yap, awal tahun 2016 yang lalu, Ridwan Kamil menghadiahkan dua ruang terbuka publik yang bisa dinikmati warga Bandung. Yang pertama adalah Teras Cikapundung, berlokasi di Babakan Siliwangi. Lalu, yang kedua adalah Taman Revitalisasi Sungai Cikapayang, berlokasi Jl. Merdeka, sepanjang tepian anak sungai Cikapayang di samping Balaikota, persis!!
image

Yang pertama saya kunjungi adalah Taman Revitalisasi Sungai Cikapayang. Dulu, sepanjang lereng sungai ini hanya trotoar licin biasa. Trotoar kecil yang kalo orang berpapasan harus mengalah salah satunya. Iya…trotoar kecil dengan pembatas pipa besi sebaagai penghalang antara trotoar dan sungai.
image

Sekarang, sepanjang Jl. Merdeka ini, trotoar tersebut disulap menjadi pedestrian icon kota modern. Trotoar dari batu alam yang luas, lengkap dengan kursi2 untuk duduk2 dan lampu jalan yang serasi. Dilengkapi dengan papan informasi terkait Revitalisasi Sungai Cikapayang. Anak sungai Cikapayang, menjadi proyek percontohan, dimana sungai ada proses penyaringan air sungai, sehingga air yang mengalir setelah proses penyaringan tersebut, menjadi air yang bersih. Trotoarnya menjadi luas, dengan hijau pepohonan dan bebatuan. Tentu ini menjadi tempat yang menyenangkan. Baik untuk sekedar duduk menikmati suasana pagi ataupun sore hari…Saya pun demikian, duduk santai menikmati pagi, sambil berjemur.
image

Berjalan-sore ke arah selatan, ke sebelah bawah….mengitari jalan ini sungguh menyenangkan. Bisa berjalan ber3 atau ber4 tanpa harus berdesakan, seru aja! Apalagi dengan disediakan kursi2 untuk duduk2. Aaaahhh, semakin menyempurnakan acara jalan2 sorenya. Trus, sudah selesai?? Belum, pedestrian ini menyambung terus hingga ke sebelah selatan (pas di belokan depan BI — seberang Taman Vanda.). Dibelokan ini, ada area yang lebih luas. Ornamen batu menjulang mengingatkan saya pada film animasi Brave, bedanya : batu2 menjulang disini dibuat ‘funky’ disorot lampu2 led berwarna warni.
image

Masih di sekitar taman Sungai Cikapayang, tepatnya di sebrang SD Banjarsari. Sebuah area terbuka yang asik buat ngadem. Ada sebuah pohon karet/beringin tua…dengan surai2 menjulur ke bawah. Di akun instagram Pak Walikota–Ridwan Kamil, ada postingan Pak Wali sedang gelayutan di sulur pohon. Ini menjadi seru, karena akhirnya banyak ikut2 glayutan dan berfoto disini.

Hyuuukkk, jalan2 ke Taman Kota yang ada di Bandung…..seru looh…..
image
*postingan yang terlambat karena ini adalah tulisan awal tahun baru yang tersimpan di draft dan belum sempat di posting*

IWAKO, terbangun dari mati suri…

image

Jadi, sebenarnya IWAKO Bdg, sudah ada jauuuuuhh sebelum ada go*ek ataupun OKj*g, GrabOj#k, dan sebagainya. IWAKO, sudah ada di pertengahan tahun 2014, terinspirasi dari BdgTaxiBike–yang lebih dulu merintis bisnis ini. Karena ada satu dan lain hal, maka IWAKO sempat vakum, dan mati suri.

Sampai akhirnya pada awal tahun 2016, IWAKO hadir kembali. Masih dengan nomor kontak yang sama, pin BBM yang sama, armada yang sama, yaitu Shogun 125 warna biru dan rider yang sama, si eta pokokna mah….

Untuk kebutuhan transportasi kendaraan roda 4, untuk keliling Bandung bersama teman atau keluarga, IWAKO siap membantu. Tersedia Avanza ataupun Xenia dengan harga kompetitif. Untuk perjalanan lebih nyaman, tersedia pula Kijang Innova. Sedangkan untuk muatan lebih banyak, kami sediakan kendaraan HIACE yang bisa memuat hingga 12orang.

_______________________

IWAKO Bdg
Telp/WA 0838-20100971
Pin BBM : 765348FF

_______________________

Nomor kontaknya boleh banget disimpan, siapa tahu sekali waktu Anda memerlukannya.

Wisata Keliling Kota Bandung

Hyuuuk, Wisata Keliling Kota Bandung

image

● Mau ke Bandung Utara? Kita ke Dusun Bambu, lanjut Tangkuban Perahu, pulangnya sekalian ke Floating Market, dan jangan lewatkan Farm House-yang terkenal dengan rumah hobbit-nya dan melipir ke Rumah Mode (kalo mau belanja ke FO) dan makan malam di Iga Bakar Pak Jangkung di Jl. Cipaganti

● Atau mau ke Bandung Selatan? Ke Kawah Putih (siapkan jaket atau baju tebal, karena disini hawanya dingiiiiinn), lanjut ke Danau Situ Patengaan, yang sepanjang jalan pemandangan terhampar kebun teh — nyeberang  pake perahu ke Pulau Batu Cinta dan menikmati pemandangan disana–Tak lupa pulangnya mampir ke sentra sepatu Cibaduyut dan jajan batagor di sekitaran jalan kopo.

● Mau di Bandung kota?? Boleh juga. Ke Taman Balaikota, lanjut ke Taman Revitalisasi Sungai Cikapayang, Trus ke Taman Vanda…..berjalan kaki ke Braga (berfoto2 disana), Gedung Merdeka, lanjut ke Taman Alun2 yang terkenal dengan rumput sintetis-nya. Makan siang di Warung Nasi Khas Sunda yang sambel-nya pedas aduhai…. lanjut ke Taman Teras Cikapundung, jajan lumpia basah enak di sekitaran Ganesa, trus ke Gedong Sate (berfoto2 disana). Dan kalo belum pernah ke Masjid Pusdai, bisa sekalian sholat Maghrib disana.

● Atau mau Wisata Museum? Kita bisa ke Museum Pos yang ada patung2 diorama dan aneka perangko2 langka, lanjut ke Museum Geologi (satu2nya museum fosil2 dan bebatuan mineral di Indonesia). Berlanjut ke Museum KAA di Gedung Merdeka. Pernah ke Museum Nike Ardilla?? Naaahh, bagi yang belum pernah bisa coba kunjungi kesana….melihat2 peninggalan dan memorabilia sang legenda cantik NIKE ARDILLA.

● Mencoba Wisata Kuliner? Ini lebih asyik….
Dari mulai sarapan pagi di Kupat Tahu Gempol, atau roti bakar di Roti Gempol. Jajan Seblak basah pedas di pinggiran jalan, icip2 kue cubit green tea di sekitaran Cisangkuy sambil nyeruput yoghurt. Makan siang Nasi Timbel di sekitaran Istiqomah atau mau coba masakan sunda Ibu Imas di Kebon Kelapa?? Yang racikan sambilnya endooolll!!  Atau mau mih Kocok & Sop Kaki “Mang Dadeng” di Jl. Banteng?? Nah, jangan lupa
sop buah Mang Ewok di belakang Gedong Sate. Lanjut jajan Lumpia basah enak di Jalan Ganesa. Hayuukk saya siap mengantaaar…dan siap di traktir tentunya. Gak nolaaakkk.
Mau pake motor (kalo wisata taman kota), tentu bisa.
Mau pake mobil (rame2 bareng keluarga/teman), bisa pake Xenia atau Avanza. Mobilnya ber AC lengkap dengan sopir maksimal 6 Orang.
Mau menjajal semuanya, boleeehh…hayukk aahhh.
Sesuaikan saja dengan kebutuhan….
Bonusnya saya fotoin deh…. hehehe

Tinggal kontak saja
RIDWAN SPEKTRA
via WA di 083820100971
atau via BBM : 765348FF

Semoga saya bisa membantu teman2 yang ingin berwisata di kota Bandung….lengkap dengan foto2 bagus yang bisa dipajang di instagram dan facebook.

Menerima Jasa Kurir/Ojeg, via Online

image

Ya, IWAKO. Adalah nama sebuah jasa kurir atau jasa antar barang, titip beli, antar-jemput, dan ojeg. Untuk jasa antar-jemput dan ojeg, tinggal disesuaikan saja waktunya, dan lebih baik dipesan–minimal 1 jam sebelumnya agar tidak tergesa menuju ke tempat Anda. Jika antar barang, tentu saja barang tersebut harus disesuaikan kapasitasnya, bentuknya dan dimensinya, sehingga aman untuk dibawa dengan sepeda motor.

Tarif yang berlaku di IWAKO adalah tarif umum, yaitu tarif ojeg online pada umumnya, yaitu 15ribu rupiah maksimal 15KM. Jika lebih, maka dikenakan tarif sekitar 2,500 rupiah per kilometernya. Sedangkan untuk jasa titip beli, untuk sementara ini dibatasi dulu, mengingat belum ada dana talangan untuk membeli makanan/barang. Jadi, maksimal titip beli adalah 150ribu rupiah saja.

Bila berminat menggunakan jasa IWAKO, dapat menghubungi nomor telepon atau Whatsapp 0838-20100971 dan pin BBM 765348FF.

Hasil Foto2 dari Atas Bandros

Kalo orang lain pengen selfie saat naik Bis Bandros, maka saya berbeda. Saya ingin memotret apa yang saya lihat, apa yang saya jumpai, apa yang kita lewati saat melintas dengan bis tingkat 2 berwarna merah tersebut. Hasilnya bagus atau tidak, tak masalah…dibilang objek fotonya terlalu umum, juga tak menjadi soal. Memotret dari ketinggian saat Bis Bandros sedang berjalan, adalah sesuatu yang menarik.

Yang belum tahu rute Bis Bandros, melewati jalan mana saja, silahkan ikuti foto2 berikut ya. Start dari Taman Cibeunying, Bis bergerak mengarah ke jalan Citarum, dan berikut ini beberapa ratus meter sebelum berbelok ke Jl. Diponegoro.

image

Saat melintas Jl. Diponegoro, depan RRI Bandung, jalanan masih lengang dan sepi… ada kabel rendah membantang, yang membuat kami harus merunduk.

image

Di Jalan Diponegoro, objek foto yang wajib dibidik adalah Gedong Sate. Nah, melintas beberapa detik di depan Gedung yang menjadi ikon kota Bandung, bisakah mendapatkan momen?? 😆

image

Jawabannya adalah BISA!!

Dari Gedong Sate, bis meluncur ke Jalan Dago. Tidak ada yang spesifik sepanjang Dukomsel sampai dengan BIP, hanya saja jalan yang biasanya padat dengan kendaraan, sabtu pagi teras lengang. Itulah salah satu alasan saya memilih naik Bandros hari sabtu pagi : bebas macet!

image

Selepas Jl. Dago, disambung Jalan Merdeka. Ada gedung baru, menjulang di depan BIP. Sebuah kondotel : kondominium-hotel,  baru nan cantik. Berbanding terbalik dengan gedung jadul di sebelahnya yakni Panti Karya.

image

Masih di Jl. Merdeka kita akan melewati Balai Kota. Yang terbaru di Jalan Merdeka adalah Taman Vanda. Taman ini baru saja selesai dikerjakan untuk menghiasi acara KAA. Walaupun tidak terkejar waktunya (saat KAA, taman ini belum rampung 100%).

image

Sayang, saat melintas taman ini, air mancur-nya lagi gak jalan. Untungnya, taman dengan latar gedung BI ini masih fotogenic, sehingga tetap terlihat ‘geulis’ hehehe…

image

Ini adalah Gereja Katderal yang legendaris. Bangunan vintage ini tetap indah dan anggun. Sayang, saya tidak mendapat gambar yang lebih baik dari atas bandros. Kecepatan bis melintas, tidak bisa berbanding dengan ketepatan, dari mana saya harus memotret gereja cantik tersebut….

image

Masih di Jl. Merdeka, ini adalah hotel Panghegar, tepat disamping rel kereta Api.

Kemudian, Bandros mengarah ke Lembong, lalu ke kanan yaitu Lengkong. Dan yang menarik buat saya adalah Hotel Preanger. Walaupun hotel ini terlihat megah dan modern, tapi tidak ‘menganggu’ bangunan aslinya yang dibiarkan retro dan menjadi salah satu heritage kota Bandung.

image

Nah, dari dari sini, Bis Bandros berbelok ke kanan, yaitu jalan Asia Afrika. Bersyukur, karena dipersimpangan lain sedang lampu merah, maka saat Bis Bandros melintas, jalan Asia Afrika tampak lengang dan indah.

image

Jalan ini masih cantik paska perayaan KAA. Pot bunga yang berjejer rapi di sepanjang jalan, bola batu yang bertuliskan nama2 negara peserta KAA, kursi besi berwarna tembaga semakin menguatkan retrospective jalan ini. Sedaaapppp…

image

Melewati hotel Homan….

image

Masih ada sisa-sisa nuansa KAA

image

Mencoba membidik gedung Huis Van de Vries…

Terus semakin ke barat, maka memotret pun menjadi semakin bergairah, tercabik antara ingin mengambil dengan angel yang beda tetapi Bis Bandros terlampau melaju dengan cepat walaupun sebenarnya gak cepat2 amat sih, tapi tetap aja serasa gak keburu, fiuuhh.

image

Sempat menjadi pusat perhatian saat melewati segerombolan anak TK yang sedang mengunjungi museum KAA di Gedung Merdeka lalu kami pun dadah dadah dari Bandros….😂

image

Melewati 2 Menara “Two Towers” yang menjadi ikon alun-alun Bandung….

Dan masih sempat memotret gedung SWARHA yang cukup legend…

image

Dari sini, bis belok ke kanan, Jl. Banceuy. Saya sudah tidak memperhatikan penjelasan tour guide, *disebelah kanan kita adalah penjara Presiden Soekarno blah..blah…blah….*

Masuk ke jalan Braga, saya benar2 tidak sempat memotret Gedung Bank BJB, karena tepat di belokan tersebut ada kabel semerawut yang sangat-sangat rendah, sehingga kami semua harus kembali merunduuuukkkk….

image

Yang istimewa di Jl. Braga adalah sepanjang jalan tersebut tidak ada kabel listrik yang membentang. Kami, dipersilahkan untuk selfie sukaesih, karena di jalan ini Bus Bandros melelaju dengan sangat pelan….

image

Coba perhatikan, jalan yang sarat dengan nostalgia orang2 Belanda, dengan bangunan yang serba retro, vintage semakin sempurna dengan tidak adanya kabel yang membentang…. suka deh…

image

Memandang langit Braga…

Dari Braga, Bis Bandros berbelok ke kanan, yaitu jalan Lembong (lagi). Nah disini saya sudah wanti-wanti, akan membidik taman di pertigaan Jl. Veteran, yaitu taman yang ada patung Adjat Sudradjat, pemain Persib yang sohor tahun 80-an. Oke, saya pun bersiap….

image

Tadaaaa….hehehe obsesi yang terlaksana…

Oke, Bis Bandros melaju ke Jl. Veteran, lalu ke jalan Sunda dan sekitarnya. Sebetulnya saya sempat memotret rumah tempo doeloe di sekitar Gor Saparua Bandung. Rumah tersebut disebut terkenal dengan sebutan Rumah Kentang, yang mana jika kita melewati rumah tersebut dan mendapati bau kentang, maka konon sedang ada penampakan. Sayangnya, pada saat memotret rumah tersebut hasilnya “blur”. 😕

Memasuki jalan, Riau dan Bis Bandros jelang kembali ke Taman Cibeunying. Sebelum tiba di Taman Cibeunying, seluruh awak dan penumpang Bis Bandros diajak menyanyikan lagu Halo-halo Bandung, yang disambut dengan antusias.

Demikian reportase (dan pamer foto)-yang berkepanjangan. Beneran, ini reportasenya kepanjangan…. sori ya temanz, semoga niat saya “ngabibita” naik Bandros, berkeliling Bandung di akhir pekan ini benar-benar menjadi pelatuk, sehingga kalian benar2 pengen keliling seperti saya….. *harapan yang rada maksa* 😆